SEBAIKNYA KONSULTASI PSIKIATER ATAU PSIKOLOG?

Bordered avatar
Dr. dr. I Putu Belly Sutrisna, M.Biomed., SpKJ, S.Kom
Dibuat pada 26 Agustus 2024
psikiater_psikolog

Setiap orang selama hidupnya pasti pernah mengalami gangguan psikologi. Jaman sekarang yang sudah semakin maju, masyarakat sudah mulai sadar untuk mencari bantuan dari tenaga profesional untuk mengatasi masalah psikologis yang mereka alami. Mungkin ada yang masih belum jelas akan kemana mencari pertolongan psikologis?

Apa Perbedaan Psikiater dan Psikolog?

Latar belakang pendidikan psikiater adalah dokter dan psikolog adalah psikologi Untuk menjadi psikolog, seorang perlu menempuh pendidikan sarjana psikologi selama kurang lebih empat tahun. Kemudian, setelah lulus perlu mengambil profesi psikolog untuk bisa membuka praktik. Sementara, psikiater perlu menempuh pendidikan sarjana kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter umum. Kemudian, mengambil pelatihan residensi selama empat tahun dengan pengkhususan di bidang psikiatri. Baru kemudian psikiater mendapatkan gelar spesialis kedokteran jiwa.

Psikolog dan psikiater sama-sama mendalami ilmu kejiwaan dan perkembangan manusia. Keduanya pun memiliki konsentrasi praktik yang sama, seperti penanganan, pencegahan, diagnosa, dan terapi. Hanya saja, psikiater boleh memberikan terapi berupa obat-obatan atau farmakoterapi. Sementara, psikolog lebih fokus ke aspek sosialnya, seperti memberikan terapi psikologi atau psikoterapi. Psikolog memiliki kompetensi untuk melakukan tes psikologi, sementara psikiater memiliki kompetensi untuk mendiagnosis gangguan mental dan pengobatannya

“Jika kedua profesi ini bersatu saling memberikan layanan berdasarkan kompetensinya masing-masing maka yang akan diuntungkan adalah masyarakat dimana mereka yang memerlukan bantuan dalam mengatasi masalah psikologis akan menjadi sangat optimal, efektif dan efisien“

Disclaimer

Psikotes ini adalah bukan milik atau buatan penulis sendiri, namun berdasarkan referensi yang biasa digunakan di praktek klinis dan sudah divalidasi. Hasil tes ini sangat bersifat obyektif, untuk diagnosis diperlukan langsung dengan psikiater.