Gangguan Depresi Mayor atau Major Depressive Disorder (MDD) berada pada peringkat ke-3 dari kategori penyakit di dunia (2008) dan diprediksi akan menjadi no 1 pada tahun 2030 oleh WHO yang mengakibatkan penyebab utama disabilitas dimasyarakat.
Penyebab dari MDD ini dipercaya oleh karena multifaktor yaitu biologi, genetik, lingkungan dan psikososial. Faktor biologi dan genetik sering dikaitkan dengan tidak normalnya neurotransmiter di Otak seperti serotonin, norepineprin dan dopamin yang dibuktikan membaik dengan pemberian antidepresan. begitu juga peran GABA, glutamat dan glisin. Kejadian Trauma pada masa kehidupan juga diasosiasikan menyebabkan MDD. Stres yang berat yang dialami saat ini juga dapat merubah sistem neuroendokrin dan respon perilaku yang mempengaruhi struktur otak juga terkait dengan kejadian MDD di akhir masa kehidupan.
Berdasarkan Diagnostic manual of Mental Health Disorder, 5th edition (DSM-5) maka seseorang dikatakan mengalami Gangguan Depresi Mayor jika ia minimal memiliki 5 dari gejala tersebut diatas dimana harus ada gejala mood/emosi sedih atau kehilangan minat/motivasi saat beraktifitas. Gejala ini menyebabkan hendaya fungsi sosial atau kerja, tanpa disertai gejala mania atau hipomania serta tanpa pengaruh penggunaan NAPZA atau penyakit medis lainnya.
Dengan mengetahui secara dini adanya depresi mayor maka penanganan dapat lebih awal dilakukan sehingga segera dapat diatasi dan mencegah menjadi gangguan yang lebih berat terutama ancaman bunuh diri pada klien.
Referensi: